Sabtu, 28 Agustus 2010

Hidup Bukan Komedi

Assalamualaikum

Di tulisan kali ini mungkin ga ada isi yang menarik ya, saya cuma pengen nulis aja apa yang ada di kepala.
mungkin pertama diawali dengan bulan ramadhan. sedikit banyak menyadari bahwa semakin dewasa nya umur saya malah semakin terasa jelas bahwa semakin kesini Ramadhan semakin kurang gairah, mungkin dalam hal rindu bulan ramadhan, bulan ramadhan paling sangat dirindukan apalagi ketika sudah mendekati bulan ramadhan, saya sangat tidak sabar untuk segera bertemu. tetapi hal ini terbalik dengan keadaan yang ada sekarang ini. penyambutan ramadhan tidak semeriah dan semenarik ketika saya berumur 8 sampai 12 tahun, banyak hal hal yang hilang yang dirasakan amat berbeda. mulai dari berbuka dengan keluarga yang sangat minim 2 tahun terakhir, lalu pesantren kilat yang sering diadakan tiap tahun nya. semua menjadi sebuah kenangan yang mungkin akan jarang di lakukan kedepan nya. Lalu kemudian apa yang terjadi dengan

Minggu, 10 Januari 2010

Sebuah Buah Pikiran

Assalamalaikum indonesia, apa kabar pagi ini?

Aduh sudah lama ga nulis nulis, rasanya kangen juga ya.. mumpung lagi libur sempetin buat nulis deh. Mungkin saya mau bercerita sedikit tentang perunahan dalam diri saya sejak mengenyam bangku kuliah.

Kurang lebih saya udah satu semester kuliah di universitas katolik parahyangan, temen udah nambah banyak banget, penyesuaian terhadap lingkungan sekitar pun saya rasa udah cukup dan emang bukan itu yang mau saya ceritain melainkan sebuah pola pikir dan pola hidup saya yang saya rasa semakin dewasa. Dimulai dari kehidupan kampus dengan semua unsur yang sangat complex, seperti unsur politik yang kental didalamnya, pergaulan nya, bisnis dan lain lain. Ini seperti menyiapkan saya pada kondisi hidup yang benar benar nyata di indonesia kini. Hal ini membuat mental saya semakin terbentuk, individu yang hobi mengkritik. Hal terdekat yang paling saya kritik pedas adalah kinerja Himpunan Mahasiswa Jurusan Sipil himpunan dimana saya kuliah sekarang, meskipun belum terang terangan saya mengkritik nya tetapi dalam diri saya saya bertekad untuk merombak dan mengubah Himpunan tersebut manjadi lebih baik hal itu pula yang menyebabkan saya terobsesi menjadi ketua himpunan di periode angkatan saya. Saya merasa Himpunan kurang mempunyai greget, kurang memberontak dalam memperbaiki sisitem yang ada. Dalam diri saya yang sekarang memberontak adalah hal yang patut di perjuangkan. Memberontakbelum berati negatif tergantung dari mana sudut pandang itu dilihat. Contoh nyata nya saja Beberapa puluh tahun yang lalu ketika raja raja di indonesia dan para pemuda indonesia yang memberontak kepada para penjajah. Bagi kolonial belanda atau jepang hal itu merupakan pemberontakan yang bersifat negatif, merugikan meraka. Tapi apakah kita berfikir seperti itu? rakyat indonesia sangat memerlukan semangat semangat pemberontakan pada saat itu, jiwa jiwa yang mau untuk melawan ke semena menaan. Apakah negara ini akan ada apabila beberapa puluh tahun yang lalu tidak ada yang memberontak? saya sempat terobsesi oleh Soe Hok Gie, seoarang mahasiswa yang secara terbuka dapat mengemukakan pendapat nya dan saya ingin sekali seperti dia, pendapat nya dimuat di surat kabar, menjadi kritikus tajam. Tapi saya tahu itu bukan kapasitas saya dan negara ini sudah tidak menjunjung tinggi akan kebebasan pers dan juga kritikan. Contohnya yang paling dekat adalah kasus Prita.

Pergolakan Mahasiswa mahasiswa pun tidak segreget bebarapa tahun lalu dan banyak pula yang menuding bahwa aksi aksi mereka mempunyai dalang di belakang mereka. Saya sebenranya agak kecewa dengan kampus saya sekarang yang pasif dalam menggelar aksi, kepasifan yang menbuat saya kurang berkembang dalam menyalurkan apresiasi saya. Saya sempat memimpikan menjadi orator seperti bung Karno, jangankan saya banyak mahasiswa diluar sana yang mungkin kapstitasnya tidak seperti beliau. Indonesia masih membutuhkan individu individu seperti itu, apalagi di tengah krisis kepercayaan terhadap pemerintahan yang ada sekarang. Indonesia perlu bangkit di tengah perdagangan Global yang di mulai tahun ini. Kita butuh pemimpin yang tepat. Menarik saya melihat acara tatap muka semalam, tamu nya adalah dirut PLN Dahlan Iskan seorang wartawan yang bernasib sangat baik. Totalitas nya dalam menjabat sebagai dirut PLN tidak bisa diragukan, orang yang rela melapas jabatan tertinggi di lebih dari 80 perusahaan adalah bukan orang yang sembarangan menurut saya. Dalam tulisan nya yang berjudul PLTG salah makan membukakan mata saya bahwa negara yang kaya akan gas seperti Indonesia saja sangat sulit mendapatkan gas unuk pembangkit listirk dan justru memakai BBM yang harganya bisa 3 kali lipatnya. Menurut saya memang wajar Indonesia susah mendapatkan gas dalam jumlah banyak, karena seperti yang kita tahu Indonesia mengekspor gas ke luar negri oleh perusahaan petrolium asing yang dalam kontrak panjang. Apakah ini salah pemimpin terdahulu? bisa jadi kesalahan pemimpin terdahulu tapi apakah pemerintahan yang sekarang sudah mencari jalan keluar tersebut? itu masih tanda tanya besar. Kinerja kementrian memang kurang maksimal apabila terlihat dari fasilitas yang diberikan negara, yang paling kontroversial adalah mobil dinas seharga 1,5 milyar. Sangat tidak relevan untuk negara berkembang seperti Indonesia, dapat dana darimana mereka? apakah anggaran keuangan negara ada yang memanipulasi? sangat ironis mengingat Indonesia pada tahun 2009 banyak mendapatkan bencana. Korupsi yang mengakar pada pola pikir mayoritas Indonesia memang akan susah sekali untuk di tumpas, apalagi menyangkut pemerintahan dan kementrian. Rakyat Indonesia sempat berharap penuh pada KPK, namun yang ada sekarang adalah skandal skandal yang entah ingin menjatuh kan KPK. Hal ini sangat wajar menurut saya, pasti ada konspirasi dalam nya. Tentu saja pasti banyak orang yang terancam masuk bui karena kinerja bagus KPK. Dan oknum oknum yang LEMAH dan haus kekuasaan serta kekayaan ini pasti mempunyai banyak cara untuk menjatuh kan KPK. Tapi menurut saya pun KPK tidak sebersih namanya, praktek praktek korupsi mungkin tidak mungkin ada di dalam nya. Kalau membicarakan soal korupsi di Indonesia memang tidak ada habis nya.

Menurut saya yang Indonesia perlukan adalah Individu individu baru yang mepunyai loyalitas tinggi terhadap pekerjaan nya. Perlu sedikit ada hentakan dan pemberontakan dari yang dianggap kecil. Apakah perlu di pemerintahan Indonesia terjadi momen seperti pertandingan sepakbola kemarin ketika Indonesia berhadapan dengan Oman. Seorang suporter yang kesal dengan permainan Indonesia turun kelapangan dengan maksud mencontohkan kepada pemain timnas "inilah yang nama nya bermain bola." Menarik melihat kejadian itu mungkin terjadi di pemrintah seseorang luar terjun kedalam pemerintahan dan mengajrkan "seperti inilah memerintah Indonesia". Kita tunggu saya apa yang akan terjadi 2 sampai 3 bulan kedepan. Yang saya tunggu adalah pergolakan mahasiswa mahasiswa Indonesia yang seperti melempem.

-Qinthara Dinur Rahman

Senin, 04 Januari 2010

formspring.me

yang waras tanya saya http://formspring.me/qintharadr

formspring.me

ya silahkan tanya saya apapun itu pertanyaan nya http://formspring.me/qintharadr

Minggu, 03 Januari 2010

formspring.me

semakin malam lebih enak bercanda, ayo tanya tanya gw apapun http://formspring.me/qintharadr

formspring.me

ayo dari pada nganggur mending nanya gw http://formspring.me/qintharadr

formspring.me

ayo dari pada nganggur mending nanya gw http://formspring.me/qintharadr
 
Copyright 2009 Hidup Bukan Komedi. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator